Kamis, 23 Desember 2021

PENGOLAHAN HASIL LAUT

OLAHAN IKAN LELE Ikan
    Lele adalah jenis ikan spesies Clarias Batrachus dengan tubuh licin dan agak pipih serta kumis yang panjang Disekitaran mancung yang hidup di air yang tawar.

          Sumber : id.m.wikipedia.org

Kandungan Gizi Ikan Lele

Melansir Healthline, ikan lele memiliki nutrisi yang tidak bisa disepelekan. Dalam satu porsi ikan lele atau sekitar 100 gram, terdapat beberapa nutrisi seperti: 

  • Kalori: 105.
  • Lemak: 2,9 gram.
  • Protein: 18 gram.
  • Natrium: 50 miligram.
  • Vitamin B12: 121 persen dari kebutuhan harian.
  • Selenium: 26 persen dari kebutuhan harian.
  • Fosfor: 24 persen dari kebutuhan harian.
  • Tiamin: 15 persen dari kebutuhan harian.
  • Kalium: 19 persen dari kebutuhan harian.
  • Kolesterol: 24 persen dari kebutuhan harian.
  • Asam lemak omega-3: 237 miligram.
  • Asam lemak omega-6: 337 miligram.

Selain rendah kalori dan natrium, ikan lele dikemas dengan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Oleh karena itu, ikan lele adalah menu sehat yang bisa dikonsumsi siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, ibu menyusui, ibu hamil, orang dewasa, dan lansia.

Sumber : https://www.halodoc.com

Berikut Macam macam Hasil Olahan Ikan Lele

1. Bakso Ikan Lele

Bakso adalah makanan yang sangat banyak diminati saat ini, Dengan Melihat itu serta melihat kandungan pada lele yang sangat bagus maka Bakso Ikan Lele adalah Produk olahan yang akan Sangat menguntungkan.

        sumber : https://kolamterpal.net/7-ide-bisnis-dari-olahan-ikan-lele/

2. Nuget Ikan Lele
Nuget juga sudah sangat digemari saat ini, Karna selain untuk dimakan langsung Nuget juga sangat cocok dijadikan sebagai Tambahan Burger
Maka dari itu Nuget Lele juga akan sangat menguntungkan dan menyehatkan. 
sumber : https://kolamterpal.net/7-ide-bisnis-dari-olahan-ikan-lele/

3. Keripik Lele
Keripik dengan bahan dasar lele akan sangat menyehatkan karna kandungannya yang bagus, dan juga produk ini pasti akan sangat digemari oleh generasi generasi muda. 

Sekian Produk Olahan berbahan dasar Lele.

Anggota Kelompok PHL REMAJA 
1. Anis suraya
2. Difa wauladari
3. Mei indiniwa harefa
4. Putri artha Situmorang
5. Teguh Rivaldi
6. Yohana sari delvi Turnip 


Selasa, 20 Februari 2018

Tarian Papua



ragamseni.com
Dioptimalkan 1 jam yang lalu
Lihat yang asliSegarkan

Seni & Budaya
Pusat Informasi Tentang Kesenian dan Kebudayaan
6 Tarian Tradisional Papua yang Sangat Populer

November 16, 2016 Seni Tari
tarian-tradisional-papua
Papua, dulunya dikenal dengan nama Irian Jaya. Karena pada tahun 2002, daerah tersebut terbagi menjadi 2 Provinsi. Walau begitu, tarian tradisional yang telah dibuat oleh nenek moyang masih menjadi 1 dalam sementara waktu atas keputusan SENBUD.


Kembali pada budaya Papua ternyata terdapat beberapa tarian tradisional Papua yang cukup terkenal, beberapa diantaranya sempat ditayangkan di acara Televisi nasional pada tahun 90-an. Dan mungkin saja, diantara kamu masih inget dengan lagu-lagunya.

Tarian Tradisional Papua :
1. Tari Musyoh
tari-musyoh
tari-musyoh

Tari Musyoh merupakan salah satu tarian sakral asal Papua, dan tarian ini diadakan jika ada sanak saudara ataupun warga yang mengalami kecelakaan maut dan diperkirakan arwahnya tidak tenang.

3 Tari Lampung



TradisiKita, Indonesia

Custom Search
 Cari Artikel
 HOME
LAGU DAERAH
TARI TRADISIONAL
TRADISI LAINNYA
TOKOH BUDAYA
LEGENDA
WISATA
 
Home » Lampung » Tari Tradisional » 3 Tarian Tradisional dari Provinsi Lampung
3 Tarian Tradisional dari Provinsi Lampung

 Dede Mahmud   Minggu, 08 Februari 2015  Lampung, Tari Tradisional


3 Tarian Tradisional dari Provinsi Lampung - Selain Alat musik tradisional dari Provinsi Lampung, 11 Lirik Lagu Daerah Lampung, kali ini serba-tradisional juga akan mempersembahkan artikel mengenai tari tradisional yang berasal dari Provinsi Lampung.

Kali ini kita akan mengenal 3 Tarian Tradisional dari Provinsi Lampung. Tari Tradisional ini sangat terkenal karena banyak ditampilkan pada acara-acara seperti penyambutan tamu maupun acara adat lainnya di Lampung.



1. Tari Sembah


Tari sembah merupakan tarian tradisional dari Provinsi Lampung yang berasal dari Suku Pepadun. Pada awalnya Tari Sembah ditampilkan pada acara penyambutan para raja dan tamu-tamu istimewa. Saat ini Tari Sembah dikenal sebagai tari penyambutan yang tujuannya adalah menghormati tamu yang datang. Selain ditampilkan pada upacara adat penyambutan tamu, tari sembah juga ditampilkan pada upacara pernikahan dengan tujuan yang sama yaitu menyambut para tamu yang hadir pada acara tersebut.

Busana yang dikenakan oleh para penari adalah busana asli daerah seperti yang dikenakan pengantin wanita asli suku Lampung lengkap dengan siger dan tanggainya.  Busana yang dipergunakan oleh penari Sembah ini adalah Sesapur yaitu baju kurung bewarna putih atau baju yang tidak berangkai pada sisinya namun pada sisi bagian bawah terdapat hiasan berbentuk koin berwarna perak atau emas yang digantung secara berangkai (rumbai ringgit). Sedangkan busana yang digunakan sebagai bawahan adalah kain tapis. Kain tapis adalah kain tenun tradisional lampung yang terbuat dari bahan katun bersulam emas dengan motif tumpal atau pucuk rebung. Kain tapis bermotif sepeti ini biasanya disebut dengan nama kain tapis Dewasana (Dewo sanaw).

Selain busana, ada beberapa aksesoris yang dipergunakan oleh para penari tari sembah. Aksesoris yang dipergunakan antara lain :
Mahkota siger Pending, yaitu ikat pinggang dari uang ringgit Belanda dengan gambar ratu Wihelmina di bagian atas.
Bulu serti, yaitu ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berlapis kain merah. Bagian atas ikat pinggang ini dijaitkan kuningan yang digunting berbentuk bulat dan bertahtakan hiasan berupa bulatan kecil-kecil. ikat pinggang bulu serti dikenakan diatas pending.
Mulan temanggal, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk seperti tanduk tanpa motif yang digantungkan di leher sebatas dada.
Dinar, yaitu mata uang Arab dari emas yang diberi peniti dandigantungkan pada sesapur,tepatnya di bagian atas perut.
Buah jukum, yaitu hiasan berbentuk buah-buah kecil di atas kain yang dirangkai menjadiuntaian bunga dengan benang dan dijadikan kalung panjang yang dipakai melingkar mulai dari bahu ke bagian perut sampai ke belakang.
Gelang burung, yaitu hiasan dari kuningan berbentuk burung bersayap yang diatasnya direkatkan bebe yaitu kain halus yang berlubang-lubang. Gelang burung ini diikatkan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu.
Gelang kana adalah sebuah gelang yang terbuat dari kuningan berukir dan gelang Arab, yang dikenakan bersama-sama di lengan atas dan bawah.
Tanggai adalah hiasan yang berbentuk seperti kuku berwarna keemasan terbuat dari bahan kuningan yang dikenakan di jari penari.
Mahkota Siger adalah mahkota berbentuk seperti tanduk yang ditatah hias bertitik-titik rangkaian bunga. Siger ini berlekuk ruji tajam berjumlah sembilan buah. Disetiap puncak lekukan diberi hiasan bunga cemara dari kuningan. Sedangkan bagian puncak siger diberi hiasan serenja bulan, yaitu hiasan berupa mahkota  kecil yang mempunyai lengkungan di bagian bawah dan beruji tajam-tajam pada bagian atas serta berhiaskan bunga. Mahkota siger ini secara keseluruhan terbuat dari bahan kuningan.
Untuk iringan musik, tentu saja tari sembah diiringi oleh musik tradisional Provinsi Lampung. Untuk mengenal lebih baik tari sembah, kita dapat melihat klip video dibawah ini :




 2. Tari Cangget Agung


Sukubangsa Lampung sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu Lampung Pepadun dan lampung Sebatin. Lampung Sebatin adalah sebutan bagi orang Lampung yang berada di sepanjang pesisir pantai selatan Lampung. Sedangkan, Lampung Pepadun adalah sebutan bagi orang Lampung yang berasal dari Sekala Brak di punggung Bukit Barisan (sebelah barat Lampung Utara) dan menyebar ke utara,timur dan tengah provinsi ini. Sebagaimana masyarakat lainnya, mereka juga mereka menumbuh-kembangkan kesenian yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi jatidirinya. Dan, salah satu kesenian yang ditumbuhkembangkan oleh masyarakat Lampung, khususnya Orang Pepadun, adalah jenis seni tari yang disebut “tari cangget”.

Konon, sebelum tahun 1942 atau sebelum kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia, tari cangget selalu ditampilkan pada setiap upacara yang berhubungan dengan gawi adat, seperti: upacara mendirikan rumah, panen raya, dan mengantar orang yang akan pergi menunaikan ibadah haji. Pada saat itu orang-orang akan berkumpul, baik tua, muda, laki-laki maupun perempuan dengan tujuan selain untuk mengikuti upacara, juga berkenalan dengan sesamanya. Jadi, pada waktu itu tari cangget dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada suatu desa atau kampung dan bukan oleh penari-penari khusus yang memang menggeluti seni tari
tersebut.

Waktu itu para orangtua biasanya memperhatikan dan menilai gerak-gerik mereka dalam membawakan tariannya. Kegiatan seperti itu oleh orang Lampung disebut dengan nindai. Tujuannya tidak hanya sekedar melihat gerak-gerik pemuda atau pemudi ketika sedang menarikan tari cangget, melainkan juga untuk melihat kehalusan budi, ketangkasan dan keindahan ketika mereka berdandan dan mengenakan pakaian adat Lampung. Bagi para pemuda dan atau pemudi itu sendiri kesempatan tersebut dapat dijadikan sebagai arena pencarian jodoh. Dan, jika ada yang saling tertarik dan orang tuanya setuju, maka mereka meneruskan ke jenjang perkawinan
Macam-macam Tari Cangget

Tarian cangget yang menjadi ciri khas orang Lampung ini sebenarnya terdiri dari beberapa macam, yaitu:
Cengget Nyambuk Temui, adalah tarian yang dibawakan oleh para pemuda dan pemudi dalam upacara menyambut tamu agung yang berkunjung ke daerahnya.
Cangget Bakha, adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi pada saat bulat purnama atau setelah selesai panen (pada saat upacara panen raya).
Cangget Penganggik, adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi saat mereka menerima anggota baru. Yang dimaksud sebagai anggota baru adalah pada pemuda dan atau pemudi yang telah berubah statusnya dari kanak-kanak menjadi dewasa. Perubahan status ini terjadi setelah mereka melalukan upacara busepei (kikir gigi).
Cangget Pilangan, adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat mereka melepas salah seorang anggotanya yang akan menikah dan pergi ke luar dari desa, mengikuti isteri atau suaminya.
Cangget Agung adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat ada upacara adat pengangkatan seseorang menjadi Kepala Adat (Cacak Pepadun). Pada saat upacara pengangkatan ini, apabila Si Kepala Adat mempunyai seorang anak gadis, maka gadis tersebut akan diikutsertakan dalam tarian cangget agung dan setelah itu ia pun akan dianugerahi gelar Inten, ujian, Indoman atau Dalom Batin.

Gerakan Tari Cangget

Walau tarian cangget terdiri dari beberapa macam, namun tarian ini pada dasarnya mempunyai gerakan-gerakan yang relatif sama, yaitu: (1) gerak sembah (sebagai pengungkapan rasa hormat); (2) gerakan knui melayang (lambang keagungan); (3) gerak igel (lambang keperkasaan); (4) gerak ngetir (lambang keteguhan dan kesucian hati; (5) gerak rebah pohon (lambang kelembutan hati); (6) gerak jajak/pincak (lambang kesiagaan dalam menghadapi mara bahaya); dan (7) gerak knui tabang (lambang rasa percaya diri).
Peralatan Tari Cangget


Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari Canget diantaranya adalah:(1) canang lunik 8–12 buah; (2) bende sebuah; (3) gujeh sebuah; (4) gong 2 buah; (5) gendang sebuah; dan (6) pepetuk 2 buah.
Busana Tari Cangget

Busana yang dikenakan oleh penari perempuan adalah: (1) kain tapis; (2) kebaya panjang warna putih; (3) siger; (4) gelang burung; (5) gelang ruwi; (6) kalung papan jajar; (7) buah jarum; (8) bulu seratai; (9) tanggai; (10) peneken; (11)
anting-anting; dan (12) kaos kaki warna putih.
Sedangkan busana dan perlengkapan pada penari laki-laki adalah: (1) kain tipis setengah tiang; (2) bulu seratai; (3) ikat pandan; (4) jubah; dan (5) baju sebelah.
Perkembangan Tari Cangget

Selain peralatan musik dan busana bagi penarinya, tarian ini juga menggunakan perlengkapan-perlengkapan pendukung lainnya, yaitu: (1) jepana (tandu usungan) yang dipakai pada saat mengantar dan menjemput tamu agung, sesepuh adat atau


pun puteri kepala adat dan kutamara; (2) tombak dan keris, dipakai pada saat tari igel; (3) talam emas, dipakai untuk landasan menurunkan serta menaikkan para sesepuh atau tetua adat dari Jepana memasuki Sesat Agung ataupun sebaliknya;
(4) Payung adat yang warna putih (lambang kesucian) dan warna kuning (lambang keagungan).
Lagu-lagu yang dimainkan saat Tari Cangget


Adapun lagu-lagu yang sering dinyanyikan untuk mengiringi tarian Cangget Agung adalah (1) tabuh mapak/nyabuk temui; (2) tabuh tari (tarey); (3) serliah adak; (4) mikhul bekekes; (5) gupek; dan (6) hujan turun.
Catatan: Saat ini, seiring dengan perkembangan zaman, penyelenggaraan tarian ini semakin berkurang. Tarian cangget tidak lagi ditarikan oleh para pamuda dan pemudi untuk saling berkenalan, melainkan telah menjadi suatu tarian khusus yang dimainkan oleh penari-penari tertentu (tidak sembarang orang) dan pada saat-saat tertentu saja (upacara adat saja).


Tari Semarang




Megibung, Makan Bersama Masyarakat Karangasem Bali
Bajamba, Makan Bersama di Masyarakat Minangkabau
4 Model Jam Tangan yang Wajib Dimiliki Para Pria
Inspirasi Flora dan Fauna Indonesia di Koleksi Busana Teranyar Purana
I.K.Y.K Rilis Baju Ramah Lingkungan yang Bisa Dicuci Tanpa Deterjen
Indonesia Fashion Week 2018 Siap Digelar Maret, Bawa Mode ke Pasar Online
Paris Fashion Show Dengan Desainer Adibusana IKA BUTONI
Meskipun Berat dan Bikin Pusing, 9 Mahkota Pengantin Adat Bikin Anggun dan Elegan
Perhiasan Tradisional Maluku
Beseprah, Tradisi Menjelang Acara Erau
Tarian Tradisional Semarang Jawa Tengah
 JAN 21, 2017ADMIN 2


Semarang adalah salah satu kota di Jawa Tengah, dan menjadi Ibukota untuk Jawa Tengah. Penduduk mayoritasnya masih asli lokal Semarang, dan sebagian masih kental menggunakan bahasa Jawa. Namun demikian, kota Semarang telah padat dengan bertambahnya penduduk dari beragam suku, yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, bahkan penduduk keturunan Tionghoa juga telah banyak yang lahir di kota Semarang.

Tarian Gambang Semarang

Tari Gambang Semarang (https://www.batiksemarang.com)

Tarian ini  mungkin menjadi salah satu kesenian yang cukup menarik di Semarang. Selain terdiri dari unsur musik, vokal, dan juga lawak atau lelucon, Gambang Semarang juga dipadu dengan tarian tradisional. Seiring perkembangannya, Gambang Semarang dipadukan pula dengan seni gerak tari, yang pada masa lampau ditarikan oleh penari-penari transeksual.

Dalam bidang seni tari Gambang Semarang memiliki tiga ragam gerak baku, yaitu ngondhek, ngeyek, dan genjot yang ketiganya merupakan gerakan yang berpusat pada pinggul. Gerakan tangan (lambeyan) yang menyertai ketiga ragam gerak itu merupakan gerakan yang berpangkal pada pergelangan tangan dengan media gerak sebatas pusar hingga pandangan mata.

Tari Gambang Semarang (https://jatengit17.wordpress.com)

Pada mulanya Gambang Semarang memang memiliki ciri musikal yang sama dengan Gambang Kromong, tetapi dalam perkembangan ciri-ciri itu semakin memudar dengan ditampilkannya lagu-lagu khusus Gambang Semarang, lagu-lagu daerah Jawa Tengah, lagu-lagu keroncong, dan lagu-lagu pop Jawa. Kalau pada awal perkembangan dalam Gambang Semarang terdapat nuansa Betawi dan Cina, serta nuansa Jawa-Mandarin, dalam perwujudan yang sekarang Gambang Semarang lebih menampakkan nuansa ke-Jawa-annya.

Perlu diketahui bahwa Gambang Semarang mencakup berbagai aspek seni tidak hanya seni musik saja akan tetapi juga seni tari, vokal bahkan seni lawak.

Sedangkan macam alat-alat Musik Gambang Semarang terdiri dari :

Kendang (Jawa Barat)
Bonang
Kempul
Suling
Kecrek
Gambang
Sukong
Konghayan
Balungan (Saron, Demung )
Tari Topeng Gecul

Tari Gecul (https://jatengit17.wordpress.com)

Tari Gecul asal Semarang ini memberi sentuhan lain dari tari topeng biasanya.  Tari ini di iringi kentongan yang memberikan tanda menari buat penarinya yang membuat banyak penonton tersenyum dan sangat menghibur.

Tari Sekar Rinonce

Tari Sekar Rinonce (https://kabarwisata.com)

Tari Jogjakarta




TradisiKita, Indonesia

Custom Search
 Cari Artikel
 MENU

Home » Tari Tradisional » Yogyakarta » 6 Tari Tradisional Yogyakarta
6 Tari Tradisional Yogyakarta

 Dede Mahmud   Kamis, 06 Oktober 2016  Tari Tradisional, Yogyakarta


6 Tari Tradisional Yogyakarta | tradisikita.my.id - Yogyakarta!!! Siapa yang belum pernah berkunjung ke Kota Gudeg ini?? Hayoooo acungkan jari..heheheh. Malioboro, keraton Yogya, Pantai Parangtritis, Kaliurang ehm... apa lagi ya yang khas Yogyakarta? Tari Tradisional nya!!! Ada yang tahukah tari tradisional Yogyakarta?

Tarian daerah yogyakarta adalah salah satu yang khas dari Kota Pelajar ini Sobat. Rasanya kurang lengkap tradisikita.my.id jika belum mengupas mengenai jenis tari-tarian daerah dari Yogyakarta. Atau jangan-jangan adik-adik, kakak-kakak, dan Sobat setia tradisikita saat ini memang lagi bolak balik mencari artikel mengenai tari tradisional Yogyakarta ini? Langsung saja Sobat, dibawah ini kita akan segera mengenal 6 tarian tradisional Yogyakarta.

1. Tari Tradisional Yogyakarta - Tari Golek Ayun-Ayun

Tari Golek Ayun-ayun yang merupakan salah satu tarian tradisional Yogyakarta yang diciptakan oleh (Alm) KRT Sasmita Dipura (Romo Sas).

Tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan dan biasanya dibawakan oleh dua orang penari. Gerakannya sangat lembut dan penuh makna. seolah sang penari sedang bersolek. Gerakan yang lain juga memperlihatkan seolah ia tengah menyulam.

Penari golek ayun-ayun mengenakan balutan baju beludru hitam serasi dipadankan dengan bawahan kain batik putih. Mahkota merak bersayap merah muda tambah mempercantik penampilan sang penari Tarian ini dapat disaksikan setiap hari Minggu di Pendapa (Bangsal) Sri Manganti, Keraton Jogjakarta dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Biasanya ada tiga jenis tarian yang ditampilkan. Tari Golek Ayun-ayun, Beksan Srikandi Suradewati dan Sendratari Arjuna Wiwaha.